Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 27 Oktober 2010

Rekayasa Perkara Haposan Bersikukuh Tak Tahu "Rentut".

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun pihak Tim Pemeriksa Kejaksaan Agung telah menemukan adanya dugaan pemalsuan rencana penuntutan (rentut) oleh Haposan Hutagalung dalam kasus terdakwa Gayus HP Tambunan pada Februari 2010, Haposan tetap bersikukuh mengakutidak tahu soal itu.
"Kalau ada yang menyatakan dari Haposan didapat itu tidak benar, itu fitnah," ucap Jhon SE Panggabean, penasihat hukum Haposan ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (28/10/2010).
Dikatakan John, pihaknya siap menghadapi jika pihak Kejaksaan Agung melaporkan kliennya atas sangkaan pemalsuan dokumen. "Jangankan pihak kejaksaan, masyakarat umum kalau ada dugaan tindak pidana harus melaporkan ke polisi. Tapi perlu diketahui, sayang menyianyiakan waktu, tenaga, pikiran, kalau ternyata tidak benar," kata dia.
"Kalau dibilang dapat dari pihak jaksa, buktikan dulu kapan, siapa yang melihat diterima Haposan, dengan cara apa diberikan," tambah dia.
Seperti diberitakan, Gayus mengaku menerima dua salinan rentut dari Haposan sebelum penuntutan resmi dibacakan di persidangan. Rentut pertama bernomor R- 431 menyebut tuntutan hukumannya pidana satu tahun penjara. Bertolak dari rentut itu, Gayus memenuhi permintaan Haposan uang senilai 50.000 dollar AS, agar hukumannya diperingan.
Setelah menyerahkan uang, Gayus menerima rentut nomor R- 455 dengan hukuman lebih ringan yakni penjara setahun dengan masa percobaan setahun. Menurut Gayus, Haposan meminta uang itu untuk diberikan ke pihak kejaksaan.
Pihak Jamwas memastikan rentut nomor R- 455 adalah rentut asli. Kebocoran rentut R- 455 itu ditenggarai terjadi saat oknum kejaksaan berinisial F memerintahkan tenaga staf tata usaha pada Direktorat Penuntutan JAM Pidum berinisial B untuk mengirimkannya melalui faksimili ke Kejari Jaksel.
Oknum F lalu menyerahkan ke oknum C. Oleh C, rentut asli itu diberikan ke H. Nah, rentut R- 431 adalah rentut palsu yang diduga dipalsukan oleh H.

SUMBER :
http://nasional.kompas.com/read/2010/10/28/10300395/Haposan.Bersikukuh.Tak.Tahu.Rentut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar