Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 27 Oktober 2010

Bocornya Rentut Kasus Gayus Jamwas Periksa 10 Pejabat Internal

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim dari Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung telah memeriksa tujuh orang dari internal terkait bocornya lembaran rencana penuntutan (rentut) untuk terdakwa Gayus HP Tambunan saat proses hukum di Pengadilan Negeri Tangerang. Pada Kamis (21/10/2010) ini, tim Jamwas akan memeriksa tiga orang lain.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Babul Khoir menolak untuk menyebutkan nama tujuh orang itu. Dia hanya menyebutkan bahwa tujuh orang itu dari pihak Kejaksaan Tinggi Banten, Kejaksaan Negeri Tangerang, dan Pidana Umum (Pidum) Kejagung. "Hari ini diperiksa tiga orang dari Pidum," kata dia di Kejagung, Kamis.
Marwan mengaku belum tahu hasil pemeriksaan tujuh orang. Menurut dia, terkait pemeriksaan, akan dijelaskan Jamwas Marwan Effendi besok. Jika ada internal yang terbukti, pihaknya akan mengenakan PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. "Kita lihat tingkat kesalahan," katanya.
Seperti diberitakan, lima anggota tim juga memeriksa Gayus dan Haposan Hutagalung di rumah tahanan hari ini. Tim terlebih dulu memeriksa Gayus di Rutan Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok. Setelah itu, tim bergerak ke rutan Polres Jaksel, tempat Haposan ditahan.

Rekayasa Perkara Haposan Bersikukuh Tak Tahu "Rentut".

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun pihak Tim Pemeriksa Kejaksaan Agung telah menemukan adanya dugaan pemalsuan rencana penuntutan (rentut) oleh Haposan Hutagalung dalam kasus terdakwa Gayus HP Tambunan pada Februari 2010, Haposan tetap bersikukuh mengakutidak tahu soal itu.
"Kalau ada yang menyatakan dari Haposan didapat itu tidak benar, itu fitnah," ucap Jhon SE Panggabean, penasihat hukum Haposan ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (28/10/2010).
Dikatakan John, pihaknya siap menghadapi jika pihak Kejaksaan Agung melaporkan kliennya atas sangkaan pemalsuan dokumen. "Jangankan pihak kejaksaan, masyakarat umum kalau ada dugaan tindak pidana harus melaporkan ke polisi. Tapi perlu diketahui, sayang menyianyiakan waktu, tenaga, pikiran, kalau ternyata tidak benar," kata dia.
"Kalau dibilang dapat dari pihak jaksa, buktikan dulu kapan, siapa yang melihat diterima Haposan, dengan cara apa diberikan," tambah dia.
Seperti diberitakan, Gayus mengaku menerima dua salinan rentut dari Haposan sebelum penuntutan resmi dibacakan di persidangan. Rentut pertama bernomor R- 431 menyebut tuntutan hukumannya pidana satu tahun penjara. Bertolak dari rentut itu, Gayus memenuhi permintaan Haposan uang senilai 50.000 dollar AS, agar hukumannya diperingan.
Setelah menyerahkan uang, Gayus menerima rentut nomor R- 455 dengan hukuman lebih ringan yakni penjara setahun dengan masa percobaan setahun. Menurut Gayus, Haposan meminta uang itu untuk diberikan ke pihak kejaksaan.
Pihak Jamwas memastikan rentut nomor R- 455 adalah rentut asli. Kebocoran rentut R- 455 itu ditenggarai terjadi saat oknum kejaksaan berinisial F memerintahkan tenaga staf tata usaha pada Direktorat Penuntutan JAM Pidum berinisial B untuk mengirimkannya melalui faksimili ke Kejari Jaksel.
Oknum F lalu menyerahkan ke oknum C. Oleh C, rentut asli itu diberikan ke H. Nah, rentut R- 431 adalah rentut palsu yang diduga dipalsukan oleh H.

SUMBER :
http://nasional.kompas.com/read/2010/10/28/10300395/Haposan.Bersikukuh.Tak.Tahu.Rentut

*Letusan Merapi Korban Tewas Merapi 32 Orang*

Letusan Merapi
Korban Tewas Merapi 32 Orang

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 31 orang tewas bersama hancurnya Dusun Kinahrejo akibat panas letusan Gunung Merapi, Selasa (26/10) petang. Satu korban lainnya adalah Ilham Azaki (6 bulan) dari Kecamatan Srumbung, Magelang, yang terpapar debu vulkanik.
Jenazah 30 korban ditemukan di Dusun Kinahrejo, Kelurahan Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, sedangkan satu korban lain meninggal setelah dievakuasi di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.
Camat Cangkringan Samsul Bakri mengatakan, sebagian besar korban tewas ditemukan di Kelurahan Umbulharjo. ”Kumpulan jenazah terbanyak memang ada di sekitar rumah Mbah Maridjan,” katanya.
Jumlah korban tewas terus bertambah karena ada kemungkinan masih ada jenazah yang tertimbun di reruntuhan rumah. Selain itu, terdapat pula 14 korban luka berat di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, dan puluhan korban luka ringan.
Petugas dari tim forensik RS Dr Sardjito bersama tim Disaster Victim Identification Polda DIY terus mengidentifikasi jenazah korban di RS Dr Sardjito. Tujuh jenazah teridentifikasi telah dibawa pulang keluarganya.
Sisa energi Merapi
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono di Yogyakarta, Rabu, mengatakan, sisa energi yang tersimpan di Gunung Merapi pascaerupsi masih belum diketahui.
Sisa energi ini menjadi kunci untuk mengetahui apakah krisis Merapi sudah lewat atau kondisi tenang pascaerupsi hanyalah jeda sebelum letusan baru. ”Aktivitas Merapi hari ini (kemarin) menurun sekali. Namun, itu tidak bisa menjadi patokan bahwa krisis sudah selesai. Kami masih mencoba memahami ’bahasa’ Merapi pascaerupsi ini,” kata Surono.
Surono memprediksi, energi erupsi Merapi lebih besar dibandingkan tiga letusan pada 2006, 2001, dan 1997. Awalnya, ia berharap energi itu terkikis karena terpakai saat proses menggugurkan lava. ”Ternyata, waktunya pendek sehingga energi yang dikeluarkan untuk guguran tidak terlalu banyak. Energi besar malah digunakan untuk letusan. Beri kami waktu untuk menganalisis apakah energi itu sudah habis atau masih ada yang tersisa,” katanya.
Karena kondisi itu, Surono menyatakan, Merapi masih berada dalam status Awas (tingkatan paling berbahaya). Penduduk yang berada pada radius 10 kilometer dari puncak Merapi belum diperkenankan kembali ke rumah masing-masing.
Saat letusan, Surono tidak bisa mencatat prosesnya karena kondisi lapangan tidak memungkinkan akibat gelap dan petugas yang dievakuasi. ”Satu hal yang jelas, awan panas terjadi yang menjadi ciri khas Merapi. Namun, kami belum mengetahui letusan itu keluar dari mana,” ujarnya.
Daya rusak Merapi, disimpulkan Surono, sangat tinggi dengan tingkat kerusakan luar biasa. ”Kemungkinan ada semacam letusan yang terarah ke selatan dengan daya rusak luar biasa dan membunuh. Suhu awan panas mencapai sekitar 600 derajat Celsius,” katanya.
Jenazah Mbah Maridjan
Informasi dari Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda DIY Agung Hadi Wijanarko, nama-nama korban meninggal sementara adalah Sarjiman (Desa Kepuharjo), Ny Puji Sarono (Pelemsari), Sarno U1tomo (Pelemsari), Tarno (Pelemsari), Yanto Utomo (Ngrangkah), Wahono Suketi (Kinahrejo), Iwan Nur Cholik (Kinahrejo), Sipon (Kinahrejo), Yuniawan Nugroho (Cibinong), Tutur (Bantul), Samidi (Kinahrejo), Imam (Kinahrejo), Ny Emi dan bayinya (Kinahrejo), Amdriyanto (Kinahrejo), Imam (Kinahrejo), Ny Sarworejo (Kinahrejo), Wiyono (Kinahrejo), Ngatiran (Kinahrejo), Bp Muji, Ny Pujo, dan Mursiyam.
Salah satu jenazah yang tercatat sebagai Mr X diduga sebagai jenazah Mbah Maridjan.
Agung Hadi Wijanarko mengatakan, sampel DNA jenazah Mbah Maridjan telah dikirim ke Jakarta. Hasil tes DNA itu akan menguatkan pembuktian. ”Dugaan bahwa jenazah itu Mbah Maridjan sudah lebih dari 90 persen, tapi masih butuh penguat,” ujarnya.
Berdasarkan data sekunder, jenazah tersebut memang cocok dengan Mbah Maridjan. Data sekunder itu, antara lain sarung kotak-kotak dan kemeja batik yang melekat pada jenazah. Selain itu, berdasarkan ciri fisik yang dicatat oleh Keraton Yogyakarta, dua ibu jari Mbah Maridjan bengkok mengarah keluar. Jenazah tersebut ditemukan di kamar mandi rumah Mbah Maridjan dalam posisi sujud.
Dihentikan
Evakuasi di Umbulharjo, Rabu pukul 10.30, dihentikan. Dusun Kinahrejo tertutup total selain untuk keperluan evakuasi. ”Aktivitas Merapi masih tinggi. Siang ini ada peningkatan sedikit,” kata Sekretariat Posko Umbulharjo Suryadi.
Kemarin, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas bersama sejumlah anggota DPD asal DIY, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla datang menjenguk para pengungsi di Pakem, Kebupaten Sleman.
Sultan HB X menegaskan, belum perlu tanggap darurat ditetapkan terkait bencana erupsi Merapi. Salah satu alasannya adalah radius bencana hanya 10 kilometer. Penanganan bencana juga sudah dilakukan secara optimal.
”Rapat hari ini (hasilnya) adalah tidak mesti menetapkan tanggap darurat karena kondisi yang membahayakan hanya 10 km dari puncak,” ujar Sultan, menyarikan hasil rapat koordinasi penanganan erupsi Merapi di Pakem, Sleman, Rabu.
Menurut Sultan, yang terpenting sekarang adalah bagaimana pemerintah mengamankan masyarakat untuk mengungsi dan menjamin pelayanan selama dalam pengungsian, termasuk juga memberi pelayanan kesehatan. (ENG/IRE/WKM/ARA/PRA/MDN/DAY/NOW).

SUMBER :
http://regional.kompas.com/read/2010/10/28/09294253/Korban.Tewas.Merapi.32.Orang

Letusan Merapi "Wedhus Gembel" yang Mematikan.

Letusan Merapi
"Wedhus Gembel" yang Mematikan.
Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, luluh lantak setelah diterjang awan panas letusan Gunung Merapi, Rabu (27/10/2010). Akibat letusan gunung berapi ini, ribuan warga mengungsi, ratusan rumah hancur, dan 26 orang meninggal dunia.
YUNI IKAWATI
KOMPAS.com - Pegunungan menjadi tempat wisata yang nyaman karena udaranya sejuk. Di puncaknya, lazimnya berkumpul uap air hingga terbentuk awan hujan. Namun, ketika gunung tengah aktif, yang muncul dari lubang kepundannya adalah awan panas yang berbahaya dan mematikan.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, panorama pegunungan merupakan hal yang umum ditemui, termasuk juga ketika gunung itu tengah mengepul. Ini karena wilayah Nusantara merupakan bagian terpanjang dari ”cincin api” atau jajaran gunung berapi di sekeliling cekung Pasifik dan memiliki 129 gunung api.
Gunung-gunung aktif itu tersebar dari Sumatera hingga Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. ”Setiap tahun ada 12 hingga 15 gunung api yang berstatus di atas Aktif Normal. Di antara jumlah itu, enam hingga delapan gunung yang meletus,” kata Mas Atje Purbawinata, pengamat kegunungapian.
Aktivitas gunung merapi, antara lain, ditunjukkan oleh keluarnya lava dari dapur magma ke lubang kepundan. Lelehan lava itu terus menumpuk semakin besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah.
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri dari uap, debu, dan bebatuan. Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan.
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1.170 derajat celsius. Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan letusan uap, debu, bebatuan, dan ledakan vulkanik. Mekanisme pembentukan kubah gunung berapi juga terjadi di Gunung Merapi yang Selasa (26/10) kemarin meletus.
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga terjadinya guguran kubah lava. ”Guguran ini menyebabkan kubah yang terbentuk selama bertahun-tahun akan mulai terbongkar,” ujar Mas Atje, mantan peneliti di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebelum memasuki masa pensiun, ia menghabiskan masa tugasnya selama hampir 30 tahun memantau gunung api di Indonesia, terutama Gunung Merapi.
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah semakin membesar itu. Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut, kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas.
Pembentukan kubah Merapi pernah terpantau Satelit Alos dan Ikonos pada 2007 sebelum gugur pada Mei tahun itu. ”Diameternya sekitar 500 meter,” ungkap Orbita Roswintiarti, Kepala Bidang Data Inderaja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Sementara itu, dalam laporan tertulis terkait pernyataan status Awas Merapi, Senin (25/10), Kepala PVMBG Surono menyebutkan, dalam waktu empat hari sejak Kamis (21/10) terjadi peningkatan empat kali lipat pertumbuhan kubah di puncak Merapi. Sehari kemudian, kubah yang terbentuk selama empat tahun itu gugur.
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk naik ke permukaan. Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara besar-besaran. Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan, seperti yang terjadi Selasa lalu.
Letusan tersebut juga diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan panas. Proses ini, kemarin, mengakibatkan hujan abu.
”Wedhus gembel”
Saat ini lava mulai lagi membentuk kubah baru. Namun, apabila terjadi suplai magma dalam jumlah besar, ada kemungkinan awan panas yang menimbulkan letusan akan terjadi lagi.
Di Merapi, guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi setelah pertumbuhan kubah lava. Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif, yaitu pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas.
Dalam volume yang besar, material yang gugur itu berubah menjadi rock avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel. Dinamakan wedhus gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai bulu wedhus atau kambing.
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 kilometer per jam.
Ancaman banjir lahar
Dewi Sri, pengamat Merapi di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), kembali mengingatkan bahaya banjir lahar. ”Setelah letusan akan muncul bahaya sekunder, yaitu banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di Merapi,” katanya.
Hal ini kemungkinan besar terjadi, mengingat curah hujan yang tinggi di lereng Merapi selama musim hujan ini. Karena itu, perlu dilakukan langkah antisipasi pihak terkait.
Sementara itu, untuk memastikan waktu berakhirnya pengungsian penduduk, menurut Sri Sumarti, pengamat di BPPTK, pihaknya memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga hari untuk menghimpun data tentang gempa multifase dan gempa frekuensi rendah serta deformasi di puncak.
”Data ini diperlukan untuk memperkirakan aktivitas Merapi selanjutnya, apakah akan membentuk kubah lava baru atau letusan-letusan lagi,” ucapnya.

Rabu, 20 Oktober 2010

Tembak Mahasiswa, Polisi Jadi Alat Kekuasaan

JAKARTA - Persatuan Oposisi Nasional mengecam keras tindakan represif polisi dalam pengamanan aksi 1 tahun kegagalan SBY-Boediono, kekerasan aparat tidak hanya terjadi di makassar dan Jakarta namun merata hampir di seluruh Indonesia.

Jubir Persatuan Oposisi Nasional Ton Abdillah Has mengatakan, kejadian ini menunjukkan kepolisian telah menjadi alat kekuasaan ketimbang alat negara.

Dia menjelaskan di Jakarta, 1 orang tertembak, 1 kena peluru karet, beberapa terluka kena benda tumpul, dan ditangkap. "Represif aparat juga terjadi di Makassar, Bogor, Kendari dan daerah lain. Nampaknya polisi makin percaya diri menangani aksi-aksi mahasiswa setelah pemberlakuan protap tembak di tempat baru-baru ini," paparnya kepada okezone, Rabu (20/10/2010) malam.

Menurut Ton yang juga ketua umum DPP IMM, tuduhan Istana bahwa aksi 20 oktober bakal berakhir dengan huru-hara dan penggulingan rezim terbukti tidak benar. "Justru tudingan itu lebih pas dialamatkan kepada aparat yang memperlakukan aksi mahasiswa di luar batas," jelas dia.

Kendati demikian, aksi mahasiswa tidak berhenti dan akan kembali turun ke jalan pada 28 Oktober yang akan datang. "Gelombang aksi lebih besar sedang dipersiapkan di seluruh Indonesia bertepatan dgn peringatan Hari Sumpah Pemuda," tandas Ton.(ram)

SUMBER :
http://news.okezone.com/read/2010/10/21/338/384684/tembak-mahasiswa-polisi-jadi-alat-kekuasaan

Senin, 11 Oktober 2010

BPOM Kecewa Penanganan Hukum Obat dan Makanan Terlarang


BPOM Kecewa Penanganan Hukum Obat dan Makanan Terlarang

PEKANBARU - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru, Riau mengaku kesal dengan sikap hakim maupun jaksa yang menangani kasus pelangaran tentang obat dan makanan. Pasalnya para terdakwa banyak yang dibebaskan.
Kepala BBPOM Pekanbaru Sumarianta mengatakan kasus terakhir yang bebas bersyarat itu yakni penemuan makanan dan minuman di Pasar Buah Pekanbaru
“Selama ini banyak kasus mengenai pelanggaran makan dan obat-obatan hanya dijatuhi  hukuman percobaan. Kita sangat kecewa dengan kinerja hakim dan kejaksaan,” katanya kepada okezone di Pekanbaru, Senin,(11/10/2010) .

Namun demikian pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan apa yang telah diputuskan oleh pengadilan. “Karena prosedurnya jika kasusnya sudah P21 ke Kejaksaan, kita sudah tidak punya kewenangan lagi.  Apalagi menekan mereka,”ujarnya.
Padahal, katanya untuk mengusut suatu kasus, BPOM sangat membutuhkan biaya yang besar dan membutuhkan waktu panjang agar berkas yang akan disidangkan nanti dapat member efek jera bagi pelaku yang melanggar peraturan.

“ Jadi jika hukumanya hanya percobaan sepertinya sia-sia saja upaya kita. Coba  saja ke jaksa maupun hakim mengapa mereka hanya diberi hukuman ringan saja. Padahal tugas kita itu melindungi dari bahaya penggunaan makanan dan obat-obatan yang berbahaya,” ucapnya.
Saat ini saja, pihaknya telah melengkapi sebanyak enam berkas kasus pelanggaran penjualan obat dan makanan yang berbahaya jika dikomsumsi komsumen. Ini berkas ini diantaranya ditemukan di berbagai oulet seperti Pekanbaru, Bengkalis dan Duma

”Saat ini enam berkas itu telah P21. Kita harap mereka bias diberi hukum yang setimpal. Saya juga akan menindak tegas jika ada anggota saya yang bermain di lapangan. Bila warga ada yang menemukan pelanggaran laporkan ke kita,"pungkasnya.

(crl)

COPYRIGHT © 2010
http://news.okezone.com/read/2010/10/11/340/381441/bpom-kecewa-penanganan-hukum-obat-dan-makanan-terlarang

10 Tewas dalam Banjir Bandang Papua Barat


Jayapura (ANTARA News) - Sepuluh orang dilaporkan tewas dan ratusan rumah terendam akibat banjir bandang yang melanda Wasior ibukota Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat.
Banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu sejak Minggu hingga Senin pagi.
Korban tewas diduga akibat tenggelam dan terseret arus banjir yang juga membawa kayu gelondongan serta bebatuan dari telaga yang berada di atas gunung.
"Korban yang sudah ditemukan saat ini 10 orang meninggal. Aparat Koramil 1703-07 di Wasior sudah bekerjasama dengan aparat Polres Wondama serta masyarakat untuk memberikan bantuan dan pencarian korban," ujar Danramil 1703-07 Letnan Satu D Aronggear ketika dikonfirmasi ANTARA melalui ponsel dari Jayapura, Senin.
Dia mengatakan, sekarang ratusan warga terpaksa mengungsi di Kantor Bupati Teluk Wondama (lama) yang berada di kota Wasior, jaraknya sekitar 200 meter dari Kantor Koramil setempat.
"Lokasi pengungsian dipusatkan di Kantor Bupati Teluk Wondama mengingat posisi kantor berada di daerah yang lebih tinggi," katanya.
Banjir bandang juga mengakibatkan sejumlah jembatan yang menghubungkan antara distrik menuju ibukota kabupaten terputus.
"Tahap awal, TNI dan Polri turun langsung mengevakuasi seluruh warga distrik Wasior dan Iboy ke kantor Bupati Teluk Wondama lama, yang berada di areal lebih tinggi dan tidak terkena banjir bandang. Langkah ini diambil agar lebih mudah penanganan bagi para pengungsi," katanya.
Sampai sekarang, katanya, korban tewas yang sudah dievakuasi telah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
"Kemungkinan korban meninggal masih bertambah mengingat masih ada beberapa distrik yang belum bisa dilakukan upaya evakuasi mengingat jalan penghubung dari ibukota terputus tersapu banjir bandang," ujarnya.
Menurut dia, dengan melihat kondisi sekarang kemungkinan proses evakuasi akan dilanjutkan pada Selasa pagi dengan tambahan tim gabungan dari Provinsi Papua Barat.
"Besok, tim evakuasi dari Provinsi Papua barat akan tiba guna membantu personil TNI dan Polri di Wasior. Kami harapkan alat berat dari sejumlah perusahaan kayu bisa masuk ke Kota Wasior guna membantu menghubungkan sejumlah ruas jalan yang terputus," katanya.
Saat ini, penerbangan dari Manokwari menuju bandara Teluk Wondama belum bisa beroperasi karena landasan pacu di bandara Teluk Wondama masih tergenang air yang cukup tinggi.
(KR-ALX/A033/S026)
COPYRIGHT © 2010 
http://www.antaranews.com/berita/1286188717/10-tewas-dalam-banjir-bandang-papua-barat

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI


Perkembangan Teknologi Informasi yang begitu cepatnya memberikan pergeseran padapersaingan bisnis. Semula penggunaan teknologi informasi hanya terbatas untukefisiensi dan efektivitas yang sifatnya untuk operasional transaksi perusahaan, namun kinitelah menjadi nilai (“Value”) yang strategic bagi keunggulan kompetitif perusahaan.
Pengertian Implementasi sebelum memasuki bahasan artikal, kita perlu mengetahui makna dari kata implementasi itu sendiri. Implementasi adalah di terapkan atau penerapan.
Dalam bahasan ini, maksud Implementasi Teknologi Informasi untuk Keunggulan Kompetitif dalam Operasional Perusahaan pada Era Globalisasi yaitu, Pentingnya penerapan teknologi informasi untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan dalam berjalannya suatu perusahaan. Ini juga dapat dihubungkan dengan bagian dari Intelligence lingkungan secara keseluruhan yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan yang baik.
A.           Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan.
keunggulan kompetitif perusahaan dapat dibangun di atas salah satu dari tiga disiplin nilai.
·        Pertama, operasional prima (operational excellence). Perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan.
·         Kedua, keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan yang menggunakan strategi ini mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor.
·         Ketiga, produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership).
Perusahaan yang menggunakan strategi ini membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik, paling inovatif.
Manajemen puncak, manajer madya dan karyawan perlu memahami implikasi setiap strategi. Perbedaan tema strategi membutuhkan seperangkat indikator keberhasilan (key performance indicator – KPI) yang berbeda pula. Menjalankan bisnis seperrti biasa, akan mendapatkan hasil yang biasa-biasa. Menjalankan bisnis dengan luar biasa, dengan disiplin eksekusi strategi, akan memberikan hasil yang lebih baik. Pada perusahaan dengan orientasi operasional prima (operational excellence), pekerjaan rumah manajemen ialah memastikan seluruh karyawan untuk selalu berpikir mengenai efektifitas biaya. Apakah ada item biaya yang dapat dikurangi. Di mana terjadi pemborosan biaya. Bagaimana bila biaya dikalkulasi berdasarkan aktifitas (activity based costing). Pemicu biaya (cost driver) mana yang perlu distudi. Mana aktifitas yang tidak memberi nilai tambah. Aktifitas berbiaya (cost activities) mana yang perlu dihilangkan. Mana item biaya yang paling besar. Apakah ada kemungkinan aktifitas dikerjakan bersama-sama sehinga total biaya lebih murah (shared services, shared activities), dan seterusnya.   HP secara disiplin menggunakan mainstream strategi ini. Maka kita melihat betapa harga printer dan PDA mereka meluncur turun untuk merangsek pasar.
Pada perusahaan dengan orientasi keakraban pelanggan (customer intimacy) maka harus dipastikan semua karyawan memahami dengan benar arti penting pelanggan. Siapakah pelanggan. Bagaimana perilaku pelanggan yang dihadapi. Hal-hal apa yang paling disukai pelanggan. Apa yang membuat pelangan tidak puas dan lari. Bagaimana menciptakan customer delight. Bagaimana membuat pelanggan loyal. Bagaimana meningkatkan wallet share pelanggan. Bagaimana memaksimalkan profitabiltas pelanggan, dan seterusnya. Microsoft meluncurkan Windows XP berbahasa Indonesia
Misalnya saja, Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
  • Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
  • Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
  • Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
  • Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
  • Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah perusahaan, yaitu masing-masing:
  1. Customer Service
  2. Price
  3. Quality
  4. Fulfillment Time
  5. Agility
  6. Time to Market
  7. Market Reach
Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan posisi perusahaan di dalam kancah persaingan di dunia maya.
B.           strategic Uses of Information Technology
Sebelum Teknologi Informasi diterapkan pihak pengambil keputusan harus yakin dan dapat meyakinkan semua pihak terutama para pustakawan bahwa Teknologi Informasi ini akan membawa PNRI lebih baik dan menguntungkan semua stakeholder-nya. Untuk mendapatkan keyakinan tersebut maka harus disusun strategi jitu untuk pengimplementasian Teknologi Informasi yang diharapkan bisa menjamin manfaat TI yang diperoleh akan sebanding dengan investasi yang ditanam, dan mengatasi permasalahan pertumbuhan teknologi yang sangat cepat. Di atas itu semua strategi Teknologi Informasi ini tentunya harus sejalan dengan strategi organisasi PNRI. Beberapa alasan kenapa perencanaan strategis harus dibuat, yang pertama adalah karena sumber daya yang dimiliki organisasi sangat terbatas, sehingga harus digunakan seoptimal mungkin. Kedua, untuk meningkatkan daya saing atau kinerja organisasi, karena para kompetitor memiliki sumber daya teknologi yang sama dan pembedanya nanti adalah siapa yang memiliki eksekusi terbaik. Alasan ketiga adalah untuk memastikan bahwa aset TI dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan profitabilitas organisasi, baik berupa peningkatan pendapatan (revenue) maupun pengurangan biaya-biaya (costs). Keempat adalah untuk mencegah terjadinya kelebihan investasi (over investment) atau kekurangan investasi (under investment) di bidang TI. Dan alasan terakhir adalah untuk menjamin bahwa TI yang direncanakan dan dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis organisasi. Tidak semua produk TI tergolong baik, dari sekian banyak produk yang ditawarkan, lebih banyak yang gagal daripada yang berhasil. Sebab itu pada tahap persiapan dan perencanaan, akan dianalisa dan diusulkan beberapa skenario atau pilihan (options), dimana setiap skenario memiliki variabelnya masing-masing seperti biaya (costs), manfaat (benefits), resiko (risks), dampak (impacts), tingkat kesulitan (complexity), hambatan (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Para pengambil keputusan juga harus mempelajari arah dan perkembangan TI secara global agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan teknologi yang diterapkan dan dikembangkan di organisasi. Maka harus dilakukan pemilahan terhadap teknologi mana saja yang masih dalam tahap percobaan atau perkenalan (infancy/emerging), perkembangan (growth), stabil (mature), dan mulai ditinggalkan (facing out). Tentunya dalam pembuatan sistem jangka panjang dan perencanaan harus diperhatikan agar jangan sampai menggunakan metode atau teknologi yang sudah mengarah ke teknologi basi (facing out). Salah satu metode yang bagus adalah dengan melakukan penelitian terhadap penerapan Teknologi Informasi di perpustakaan-perpustakaan nasional di negara-negara lain, sehingga menjadi acuan bagi PNRI. Namun harus diingat bahwa suatu sistem yang berhasil di tempat lain belum tentu sesuai dan berhasil di tempat kita, karena tentunya ada beberapa kondisi dan karakteristik yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Salah satu dari unsur Teknologi Informasi tersebut adalah brainware, yang merupakan unsur paling kritikal melebihi unsur lainnya (software dan hardware). Jika diibaratkan hardware dan software adalah senjatanya, maka penentu utamanya tetap adalah man behind the gun yaitu dalam hal ini brainware. Manusia (brainware) yang akan mengimplementasikan sistem informasi yang dibangun, mengembangkan TI sejalan dengan perkembangan organisasi di masa mendatang, serta penentu srategi kebijakan TI itu sendiri. Oleh karena itu untuk tahap awal perlunya kita mengarahkan perhatian pada pembenahan faktor brainware dalam memulai penerapan TI di PNRI, sambil secara paralel melakukan persiapan dan perancangan sistem yang matang. Kemudian sektor SDM pun harus didukung, dan digabungkan dengan Teknologi informasi.

C.           Membangun Customer Focused Bisnis.
Disadari atau tidak, pelanggan (customer) kini sudah kian cerdas dalam memutuskan produk atau layanan/jasa yang akan dibeli. Berbeda dengan kondisi sepuluh atau lima belas tahun yang lampau. Konsumen cenderung tidak terlalu banyak “menuntut” kendati pun dia kurang merasa puas akan produk yang dipilihnya. Konsumen memilih “diam” walaupun value yang diterima tidak sesuai dengan yang dijanjikan, atau fitur yang tertera pada produk tidak sesuai dengan aktual yang didapatkan ketika produk tersebut digunakan. Di samping produk dari merek (brand) yang tersedia masih terbatas (sedikit), di samping  pemahaman atau pengetahuan konsumen lokal kita yang masih terbatas boleh jadi menjadi alasan utama kondisi seperti ini terjadi. Pengaruh sales menjadi sangat dominan dan berperan seorang calon konsumen menentukan produk pilihannya.
Berbeda dengan masyarakat di negara maju, para konsumen sudah sangat paham akan spesifikasi produk yang ditawarkan, mendemonstrasikan atau mencoba sampel produk sebagai rangkaian ”uji coba” keandalan suatu produk yang ditawarkan. Jika memang tidak cocok, para calon customer tersebut tidak akan mau membelinya. Sales hanya berusaha menjelaskan feature produk dan keunggulannya tanpa berusaha membujuk atau merayu untuk memilih brand tertentu.
Idealnya memang demikian. Biarkan calon pembeli melihat, mencoba, membandingkan produk beberapa merek secara bebas tanpa intervensi. Sekarang keadannya memang sudah jauh berbeda khususnya untuk customer di kota besar seperti Jakarta. Konsumen lokal sudah semakin kritis dan cerdas menentukan pilihannya. Pilihan produk yang sejenis dengan merek (brand) yang berlainan sudah banyak tersedia.
Para customer sudah tidak segan-segan untuk melayangkan complain ketika mereka merasa kecawa akan performa produk yang dibelinya. Lihatlah kolom suara pembaca media lokal, hampir stiap hari dipenuhi suara kekecewaan dan tuntutan konsumen. Dibutuhkan kesabaran dan tindakan cepat dan menyenangkan bagian layanan pelanggan (customer service) agar dapat melayani permintaan dan ketidakpuasan konsumen dengan baik. Inilah kondisi ril yang terjadi saat ini. Suatu tantangan besar yang harus dihadapi oleh produsen atau pihak pabrikan tak terkecuali yang bergerak di bisnis layanan atau jasa. Customer focused menjadi kata kunci yang sangat krusial. Customer focused tidak hanya diperhatikan pada saat penjualan atau sampai tahap pemakaian produk oleh konsumen. Pola pikir Customer focused perlu dibagun sejak dari proses awal. Mulai dari perencanaan dan perancangan produk baru, suara konsumen (voice of customer) harus dianalisa dengan baik. Value seharusnya dibangun berdasarkan perspektif kebutuhan pelanggan. Sudah banyak contoh perusahaan atau unit bisnis yang di waktu lampau sangat besar dan perkasa, kini tinggal nama akibat ditinggalkan customer. Kualitas produk yang rendah, layanan customer service yang lambat dan bertele-tele, barang yang tidak tersedia ketika konsumen ingin membeli, produk yang tidak nyaman, buku panduan (owners manual) yang kurang jelas dan membingungkan, fitur yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, harga yang tidak kompetitif, pelayanan yang terlalu lama dan kurang ramah, pemakaian dan penyetelan (setting) produk yang sulit dan membingungkan, serta sejumlah “nilai minus” lainnya merupakan hal dan kondisi yang tidak diinginkan konsumen. Customer focused juga berarti memberikan yang terbaik bagi konsumen dan menjadikannya puas akan sejumlah rupiah yang dikeluarkan. Value yang didapatkan konsumen harus lebih besar dari harga (price) yang mereka bayarkan.
D.           Value Chain & Strategic Informastion System.
Untuk lebih memahami kegiatan melalui suatu perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk memisahkan system bisnis  menjadi serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai di sebut sebagai value chain.
1985 dalam buku  competitive advantage,Michael porter memperkenalkan model value chain generic yang umunya untuk berbagai perusahaan. Value Chain Porter (ditemukan oleh Michael Porter) adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi. Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu :
1. Primary activities :
- Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.
- Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.
- Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.
- Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk.
- Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.
2. Supported activities :
- Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
- Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai pemberhentian.
- Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.
- Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
E.           Re-engineering Bussiness Process.
Reengineering the Corporation (Rekayasa Ulang Perusahaan) merupakan sebuah manifesto bagi revolusi bisnis, yang menawarkan suatu visi yang benar – benar baru tentang bagaimana perusahaan seharusnya diorganisasi dan dikelola bila perusahaan itu ingin sukses dan bukan sekadar hidup, dalam era globalisasi ekonomi dunia yang penuh persaingan ketat dan keras. Reengineering (rekayasa ulang) tidak berusaha membuat bisnis lebih baik melalui penyempumaan – penyempurnaan inkremental, 10 persen lebih cepat disini atau 20 persen lebih murah disana. Sasaran reengineering (rekayasa ulang) adalah suatu lompatan besar (quantum leap) dalam hal kinerja, penyempumaan 100 persen atau bahkan sepuluh kali lipat yang dapat terjadi dari proses – proses dan struktur – struktur kerja yang benar – benar baru.
Kunci menuju reengineering (rekayasa ulang) adalah meninggalkan pengertian -pengertian yang paling mendasar yang menjadi landasan dari organisasi modern. Apa yang dilakukan oleh organisasi modern selama ini masih berdasarkan teori – teori usang tentang bagaimana mengorganisasi kerja, teori - teori yang mengacu balik pada awal mula revolusi industri atau tepatnya pada tahun 1776 yang pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith. Teori dari Adam Smith tersebut yang berisi tentang pembagian kerja, kebutuhan akan kontrol yang mendetail, dan hirarki manajerial, ternyata dewasa ini tidak lagi berhasil dalam era globalisasi ekonomi dunia yang penuh dengan persaingan global dan perubahan tanpa henti.
Oleh karena itu apabila organisasi atau perusahaan ingin berhasil dalam melakukan reengineering (rekayasa ulang), maka organisasi atau perusahaan tersebut harus berani melupakan dan meninggalkan apa saja yang telah diketahui selama ini tentang bagaimana organisasi atau perusahaan dijalankan, yang ternyata berdasarkan teori – teori usang pada tahun 1776 dari Adam Smith tersebut, sebab semua itu mungkin saja sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan jaman dalam era globalisasi ekonomi dunia saat ini.
Bagi perusahaan – perusahaan yang ingin meningkatkan keunggulan kompetitif dan memperoleh performansi perusahaan yang dramatis, reengineering (rekyasa ulang) akan mampu menjawabnya. Karena reengineering (rekayasa ulang) adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang bisnis secara radikal atas proses – proses bisnis untuk mendapatkan perbaikan dramatis dalam hal ukuran – ukuran kinerja yang penting dan kontemporer, seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan.

F.           Menciptakan Virtual Company.
Yaitu menciptakan produk atau softwere sendiri untuk mendukung suatu perusahaan.Untuk membangun sebuah Virtual Company, ada  beberapa komponen yang dapat digunakan [11] , diantaranya :
·                     Email:  Hampir semua company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
·                     Sistem yang otomatis dan mudah digunakan:            Menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai  secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
·                     Digital company: Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
·                     Monitoring: Mempermudah memonitor apikasi situs web
·                     Infrastruktur: Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
·                     Motivasi: Memotivasai user agar on-line
·                     user-friendly
G.          Membangun Knowledge Creating Company.
Membangun Knowledge Creating Company dibutuhkan poin-poin penting yaitu Important knowledge in Company :
- Cara menghadapi persaingan global.
- Cara menjaga kepuasan pelanggan.
- Cara mengantisipasi dinamika persaingannya secara tepat melalui pengembangan virtual Lego Factory.
- Cara menghadapi arena persaiangan dengan film-film yang sedang beredar dengan kualitas box-office, misalnya Star Wars dan Harry Potter.
- Melaksanakan program restrukturisasi yang terdiri dari downsizing dan downscoping.
 Cross cultural interfaces & Knowledge domain :
- Lego Group mengirimkan produknya kepada retail-retail kecil yang terdapat di dalam database Lego Group sejak tahun 1950.
- Penjualan saham Legoland (Taman Bermain Lego) kepada Blackstone senilai US$450 juta dan penglepasan aset non-produktif di AS, Korea Selatan, dan Australia merupakan bentuk divestasi Lego dalam kaitannya dengan program turn around. Divestasi ini menghasilkan efektivitas dan efisiensi perusahaan yang secara langsung meningkatkan kinerja Lego.


SUMBER :
 http://aditbonafarte.wordpress.com/2011/10/01/implementasi-teknologi-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif-dalam-operasional-perusahaan-pada-era-globalisasi/