NAMA : YUNITA LOSIANI
NPM : 19112165
KELAS : 4KA34
Soal :
1. Jelaskan tentang
sistem operasi terdistribusi !
2. Sebutkan
penerapan procedure RMI dan RPC !
3. Contoh dari
penerapan hardware terdistribusi !
1.
Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem terdisitribusi merupakan kumpulan
autonomous computers yang terhubung melalui sistem jaringan computer dan
dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas
computer terintegrasi.
•
Sebuah sistem dimana komponen software
atau hardware-nya terletak di dalam jaringan komputer dan saling berkomunikasi
menggunakan message pasing.
•
Sebuah sistem yang tersusun oleh dua atau
lebih komputer dan memiliki koordinasi proses melalui pertukaran pesan sinkron
atau asinkron
Proses:
- Dijalankan
secara bersamaan (execute concurrently)
- interaksi untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama
-
mengkoordinasikan aktifitas dan
pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim melalui jaringan komunikasi
Contoh Umum:
- Internet,
global jaringan interkoneksi computer yang berkomunikasi
melalui IP
(Internet Protocol) Protocol;
-
Intranet, jaringan teradministrasi
terpisah dengan batasan pada kebijakan keamanan local;
- Mobile
dan komputasi diberbagai tempat, laptops, PDA, mobile phone, printers, peraltan
rumah, dll
-
World Wide Web (www), sistem untuk
publikasi dan akses sumber daya dan layanan melalui Internet.
Tantangan Sistem
Terdistribusi
- Kompleksitas,
- Ukuran,
- Tantangan
Teknologi
- Ketergantungan
Sosial
Jenis
Sistem Operasi Terdistribusi
a. Amoeba (Vrije Universiteit)
Amoeba
adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak
workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan.
Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan
pemerintah selama sekitar 5 tahun.
b. MOSIX (Hebrew
University, Jerusalem, Israel)
Sebuah
solusi untuk masalah saat ini menjadi ada untuk lingkungan multikomputer, yang
disebut MOSIX. Mosix adalah pengembangan dari UNIX, yang mengijinkan user untuk
menggunakan resource yang ada tanpa ada perubahan pada level aplikasi. Dengan
penggunaan yang transparan, algoritma proses migrasi dinamis, MOSIX melayani
servis jaringan, seperti NFS, TCP/IP, dari UNIX, untuk level proses, dengan
menggunakan penyeimbangan load dan distribusi dinamis pada cluster-cluster yang
homogen.
c. Beowulf
Konsep
Beowulf ini mulai dikembangkan dengan menggunakan perangkat komputer yang
sangat sederhana untuk ukuran sekarang, 16 motherboard 486 DX 100 MHz, ethernet
10baseT (Sterling et al., 1995). Tetapi telah mampu menghasilkan kinerja yang
cukup menjanjikan. Beowulf menggunakan protokol komunikasi standard Unix,
sehingga kemampuannya menjadi terbatasi oleh protokol ini, akan tetapi dalam
pengembangannya Beowulf telah melakukan modifikasi implementasi TCP/IP yang
hasilnya sangat membantu kualitas implementasi dari Linux pada umumnya.
d. Angel (City
University of London)
Angel
didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang paralel, walaupun sekarang
ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini
memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga
biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai
mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed
virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin
meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki
kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
e. CHORUS (Sun
Microsystems)
CHORUS merupakan keluarga dari sistem
operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi
tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem
tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi.
Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan
untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX
dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
f. GLUnix
(University of California, Berkeley)
Sampai saat ini, workstation dengan
modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem
operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang
berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk
performa yang lebih baik baik untuk aplikasi paralel maupun yang seri /
berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan
pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan,
mengijinkan migrasi proses untuk mendukung keseimbangan loading, dan
menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi.
2.
Penerapan Procedure RMI dan RPC
a. RMI (Remote
Method Invocation)
RMI biasa digunakan oleh para programer
Java untuk dapat memanggil method pada jarak jauh. RMI diartikan sebagai cara
programmer Java untuk membuat program aplikasi Java to Java yang terdistribusi.
Program-program yang menggunakan RMI bisa menjalankan metode secara jarak jauh,
sehingga program dari server bisa menjalankan method di komputer client, dan
begitu juga sebaliknya. Java RMI yang ada pada bahasa Java telah didesain
khusus sehingga hanya bisa bekerja pada lingkungan Java. Hal ini berbeda dengan
sistem
RMI lainnya, misalnya CORBA, yang biasanya didesain untuk bekerja pada
lingkungan yang terdiri dari banyak bahasa dan heterogen. Pemodelan objek pada
CORBA tidak boleh mengacu pada bahasa tertentu. Sistem RMI terdiri atas tiga layer
/lapisan, yaitu :
- stub/skeleton
layer, yaitu stub pada sisi client (berupa proxy), dan skeleton pada sisi
server.
- remote
reference layer, yaitu perilaku remote reference ( misalnya pemanggilan kepada
suatu objek).
- transport layer,
yaitu set up koneksi, pengurusannya dan remote object tracking.
Batas
antar masing-masing layer disusun oleh interface dan protocol tertentu, yaitu
tiap layer bersifat independen terhadap layer lainnya, dan bisa diganti oleh
implementasi alternatif tanpa mengganggu layer lainnya. Sebagai contoh,
implementasi transport yang digunakan RMI adalah yang berbasis TCP (menggunakan
Java socket), tapi bisa digantikan dengan menggunakan UDP.
Protokol
yang dipakai oleh RMI adalah Java Object Serialization dan HTTP. Protokol
Object Serialization digunakan untuk meneruskan panggilan client dan
mentransfer data. Protokol HTTP digunakan untuk mem-"POST" sebuah
remote method invocation dan mengembalikan data keluaran untuk situasi ketika
komputer client dan server dipisahkan oleh firewall. Contoh implementasi dari
RMI di antaranya :
1.
Perusahaan programming Avitek yang berlokasi di Amerika Serikat, membuat
program sistem accounting untuk intranet yang memungkinkan client untuk
meng-update dan mengubah data dengan mudah. Tujuan dari proyek ini adalah untuk
membuat dan mendukung pembuatan dari bukti nyata untuk konsep penggunaan Java
yang dikombinasikan dengan database
2. Perusahaan CEAS Consulting yang
menyediakan jasa custom reengineering dan otomasi proses untuk
perusahaan-perusahaan manufakturing dan teknik, telah membuat program sistem
terdistribusi untuk client mereka.
b. RPC (Remote
Procedure Call)
Yang
dimaksud disini adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses
sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah
server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakukan
adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur
yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang
mana, client bisa me- request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port
yang tetap. Matchmaker akan memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur
yang diminta client. RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman,
yaitu menggunakan paradigma procedural programming. Hal itu membuat kita sulit
ketika menyediakan banyak remote procedure. RPC menggunakan socket untuk berkomunikasi
dengan proses lainnya. Pada sistem seperti SUN, RPC secara default sudah ter-
install ke dalam sistemnya, biasanya RPC ini digunakan untuk administrasi
sistem. Sehingga seorang administrator jaringan dapat mengakses sistemnya dan
mengelola sistemnya dari mana saja, selama sistemnya terhubung ke jaringan.
RPC mengabstraksi interface komunikasi
ke level pemanggilan procedure. Programmer tidak akan menangani socket secara
langsung, dan seolah-olah memanggil prosedur lokal, padahal argumen dari prosedur
local tersebut dipaketkan dan dikirimkan ke tujuan jarak jauh. Tapi RPC tidak
bisa langsung dipakai dalam sistem objek terdistribusi. Dalam sistem objek
terdistribusi, diperlukan komunikasi antara objek objek yang ada di level
program, yang berada dibanyak tempat.
3.
Penerapan Hardware Terdistribusi
Hardware atau perangkat keras komputer
adalah merupakan bagian fisik komputer. Dimana hardware terdiri atas beberapa
komponen yaitu input device, alat pemroses, storage, dan output device. Untuk
sistem terdistribusi sebagai contoh kita bisa saling berbagi pakai fasilitas
seperti Scanner, CD-ROM dan Printer.
SUMBER : http://www.undiksha.ac.id/e-learning/staff/mhsfiles/4/395-1.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar