Dosen : Dosen Asri Wulan
Nama : Yunita Losiani
Kelas : 4ka34
Perbedaan Budaya Indonesia Dengan Thailand
A.
Negara
Indonesia
Republik Indonesia
disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara,
yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia
serta antara Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau, oleh karena itu ia disebut
juga sebagai Nusantara.
Dengan populasi sebesar 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar
di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam.
Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,
dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibu kota negara
ialah Jakarta.
Dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa
adalah suku terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk
Indonesia. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika"
("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang
membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas,
Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di
dunia.
Budaya
Indonesia adalah
seluruh kebudayaan
nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah
ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang
diakui sebagai identitas nasional.
Kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari
kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin
dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada
kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional,
serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat
dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana
pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan
daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang
Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi,
“Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan
daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di
Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini
beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:
1. Tarian :
Tarian
Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat
dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia,
dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat
yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki
berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian
asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di
berbagai sanggar
dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang
dijalankan pemerintah.
2. Lagu :
Lagu
daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari
suatu daerah
tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik
oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu
daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.
Lagu kedaerahan
mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat
kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa
daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali
dari Jawa Barat
dan Rasa Sayange
dari Maluku.
3. Musik :
Identitas
musik Indonesia mulai terbentuk ketika budaya Zaman
Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad ketiga dan kedua Sebelum
Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya menggunakan instrumen
perkusi, terutama gendang
dan gong.
Beberapa berkembang menjadi musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat
musik petik sasando
dari Pulau Rote,
angklung
dari Jawa Barat,
dan musik orkestra gamelan yang kompleks dari Jawa dan Bali
4. Seni Sastra :
Sastra
Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara.
Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama
dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut.
Sastra
Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia.
Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu
(dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya).
Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra
yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara
berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu
yang tinggal di Singapura.
5. Makanan :
Masakan
Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi
berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar
6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara
umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari
rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas,
jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren
dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat
yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok,
Timur Tengah,
dan Eropa.
Pada
dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "masakan Indonesia", tetapi
lebih kepada, keanekaragaman masakan regional
yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.
Sebagai contoh, beras
yang diolah menjadi nasi putih, ketupat
atau lontong
(beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia
namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong,
dan ubi jalar.
Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan
Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi
piring.
B. Negara
Thailand
Asal
mula Thailand
secara tradisional dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek, Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini
kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada
pertengahan abad ke-14
dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai. Kebudayaan Thailand
dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India. Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16
namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan sebagai
satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh
negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan, mengakibatkan
berbagai perubahan pada abad ke-19 dan diberikannya banyak kelonggaran
bagi pedagang-pedagang Britania.
Kebudayaan Thailand
Budaya Thailand menggabungkan kepercayaan budaya dan
karakteristik adat ke daerah yang dikenal sebagai Thailand modern ditambah
dengan banyak pengaruh dari India kuno, Cina, Kamboja, bersama dengan
tetangga pra-sejarah budaya Asia Tenggara . Hal ini
dipengaruhi terutama oleh Animisme , Hindu , Buddha ,
serta oleh migrasi kemudian dari Cina, dan selatan India .
Berikut ini adalah beberapa contoh dari kebudayaan Thailand :
1. Seni :
Thailand seni visual secara tradisional
terutama Buddha . Thailand Buddha gambar dari periode yang
berbeda memiliki sejumlah gaya yang khas. Thailand candi seni dan
arsitektur berevolusi dari sejumlah sumber, salah satunya
adalah arsitektur Khmer . Seni kontemporer Thailand Thailand
sering memadukan unsur-unsur tradisional dengan modern teknik. Sastra
di Thailand yang banyak dipengaruhi
oleh India Hindu budaya. Yang penting karya sastra yang
paling Thai adalah versi dari Ramayana , sebuah epik agama Hindu,
yang disebut Ramakien , ditulis langsung oleh Raja Rama
I dan II Rama , dan puisi dari Sunthorn Phu . Tidak
ada tradisi lisan drama di Thailand , bukan peran yang
diisi oleh tarian Thailand . Ini dibagi menjadi
tiga kategori-Khon, lakhon dan likay -Khon yang paling
rumit dan likay yang paling populer. Nang drama , suatu
bentuk wayang , ditemukan di selatan. Para musik dari
Thailand termasuk musik tradisi rakyat dan klasik
serta string atau musik pop .
2. Agama :
Thailand 95% Theravada
Buddha , dengan minoritas
dari Muslim (4,6%), Kristen (0,7%), Buddha
Mahayana , dan agama lain. Thailand Buddhisme Theravada didukung
dan diawasi oleh pemerintah, dengan biarawan menerima sejumlah pemerintah
manfaat, seperti bebas menggunakan infrastruktur transportasi. Buddhisme
di Thailand sangat dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional mengenai roh leluhur
dan alam, yang telah dimasukkan ke dalam kosmologi Buddhis. Kebanyakan
orang Thailand rumah sendiri semangat, rumah-rumah kayu miniature di mana
mereka percaya roh hidup rumah tangga. Mereka hadir persembahan
makanan dan minuman untuk roh-roh untuk membuat mereka senang. Jika roh
ini tidak bahagia, diyakini bahwa mereka akan menghuni rumah yang lebih besar
dari Thailand, dan menyebabkan kekacauan. Rumah-rumah ini roh dapat
ditemukan di tempat-tempat umum dan di jalan-jalan Thailand, di mana membuat penawaran
umum. Sebelum munculnya Buddhisme Theravada, baik India Brahmana agama dan
Buddhisme Mahayana hadir di Thailand. Pengaruh dari kedua tradisi masih
dapat dilihat pada hari ini. Kuil Brahmanist memainkan peran penting dalam
Thai agama rakyat , dan Buddha Mahayana pengaruh tercermin dalam
kehadiran tokoh-tokoh seperti Lokesvara, sebuah bentuk
dari Bodhisattva Avalokitesvara kadang-kadang dimasukkan ke’s
ikonografi Thailand.
3. Masakan :
Masakan Thailand terkenal dengan campuran dari empat rasa dasar:
- manis (gula, buah-buahan, lada manis)
- pedas panas (cabe)
- asam (cuka, air jeruk nipis, asam)
- asin (kecap asin, kecap ikan )
Sebagian besar hidangan dalam masakan Thailand mencoba menggabungkan
sebagian besar, jika tidak semua, ini selera. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan sejumlah bumbu , rempah-rempah dan buah,
termasuk: cabai , lengkuas , bawang
putih , daun jeruk , kemangi ,kemangi
manis , jeruk nipis , serai , ketumbar , merica , kunyit ,
dan bawang merah .
4. Pemakaman :
Tradisional pemakaman berlangsung selama
seminggu. Menangis tidak dianjurkan saat pemakaman, sehingga tidak perlu
khawatir semangat almarhum. Banyak kegiatan di sekitar pemakaman dimaksudkan
untuk membuat manfaat untuk almarhum. Salinan kitab-kitab Buddha dapat
dicetak dan didistribusikan atas nama yang meninggal, dan hadiah biasanya
diberikan kepada sebuah kuil lokal. Monks diundang untuk doa nyanyian yang
dimaksudkan untuk memberikan manfaat untuk almarhum, serta memberikan
perlindungan terhadap kemungkinan relatif mati kembali sebagai roh
jahat. Sebuah gambar almarhum dari / nya hari terbaik akan sering
ditampilkan di sebelah peti mati. Seringkali, thread dihubungkan dengan mayat
atau peti mati yang diselenggarakan oleh para biarawan nyanyian selama hafalan
mereka; thread ini dimaksudkan untuk mentransfer kebaikan bacaan para biarawan
kepada almarhum. mayat ini dikremasi , dan guci dengan abu
biasanya disimpan dalamchedi di kuil setempat. Namun kaum minoritas
Tionghoa mengubur almarhum.
Sumber
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Indonesia
http://en.wikipedia.org/wiki/Culture_of_Thailand